Ning stasiun balapan
Kutho Solo sing dadi kenangan kowe karo aku
Naliko ngeterke lungamu
Ning stasiun balapan
Rasane koyo wong kelangan
Kowe ninggal aku
Ra kroso netes eluh ning pipiku
Daaah, dadah sayang
Daaah, slamat jalan
Janji lungo mung sedelo
Jare sak wulan ra ono
Pamitmu naliko semono
Ning stasiun balapan Solo
Jare lungo mung sedelo
Malah tanpo kirim warto
Lali opo pancen nglali
Yen eling mbok enggal bali
Artinya:
Di stasiun balapan
Kota Solo yang jadi kenangan
Kamu dan aku
Ketika mengantarkan pergimu
Di stasiun balapan
Rasanya seperti orang kehilangan
Kamu tinggalkan aku
Tak terasa netes air mata di pipiku
Daaah, dadah sayang
Daaah, selamat jalan
Janji pergi hanya sebentar
Tidak ada satu bulan
Dahulu pamitmu demikian
Di stasiun balapan Solo
Katanya pergi cuma sementara
Malah tidak kirim kabar
Lupa atau pura-pura lupa
Kalau ingat, segeralah kembali
Catatan anina:
Jam rehat ditemani lagu ini tapi versi bossanova. Semakin terhanyut sama ini lagu.
Lagu-lagu lainnya bisa mampir ke:
http://bossanovajawa.blogspot.com
It's me.. Aninagustina
Jemari menari, ceritakan pada dunia
Jumat, 05 September 2014
Jumat, 14 Juni 2013
Penerimaan
Jika penerimaan itu adalah sebuah kebodohan. Bisa jadi aku adalah salah satu orang bodoh yang permanen. Di saat lain menuntut sedemikian melunjaknya, aku justru harus berusaha sendiri mencari.
Karena ini telah terbiasa, sehingga kakiku tak boleh pincang. Kepincangan ini, kadang terjadi dan langsung membuncah. Jika ingat itu, setan apa yang tengah menggelayutiku.
Tuhan, surga ataupun neraka... aku takut akan keduanya. Keberadaannya yang sudah pasti adanya.
Hanya jika ku boleh meminta, berilah aku berjuta-juta kesabaran. Karena jika ku hilang setengahnyapun, aku masih memiliki sabar itu.
Sentuhlah hatinya. Tapi apakah hatinya merasakan sentilan indahMu.
Hak dan kewajiban. Jika kau lalai dalam kewajibanmu, berarti kau dzalim atasku. Dzalim dengan penghidupanku.
Karena ini telah terbiasa, sehingga kakiku tak boleh pincang. Kepincangan ini, kadang terjadi dan langsung membuncah. Jika ingat itu, setan apa yang tengah menggelayutiku.
Tuhan, surga ataupun neraka... aku takut akan keduanya. Keberadaannya yang sudah pasti adanya.
Hanya jika ku boleh meminta, berilah aku berjuta-juta kesabaran. Karena jika ku hilang setengahnyapun, aku masih memiliki sabar itu.
Sentuhlah hatinya. Tapi apakah hatinya merasakan sentilan indahMu.
Hak dan kewajiban. Jika kau lalai dalam kewajibanmu, berarti kau dzalim atasku. Dzalim dengan penghidupanku.
Langganan:
Postingan (Atom)